Rabu, 22 Januari 2020

Pakaian Adat Jawa Timur


1. Baju Mantenan
Sesuai dengan namanya, baju mantenan pada umumnya digunakan untuk acara pernikahan Suku Jawa. Pakaian ini dikenakan oleh kedua mempelai, baik laki-laki maupun perempuan. Pakaian ini memiliki desain yang sama antara laki-laki dengan perempuan, dengan warna dasar hitam dengan corak berwarna merah.
Penggunaan pakaian ini juga dilengkapi dengan berbagai aksesoris untuk memperindah kedua mempelai. Seperti penutup kepala, sabuk emas, gelang tangan, terompah dan selendang yang disematkan dibahu. Salah satu aksesoris yang menjadi ciri khas baju mantenan adalah rangkaian bunga yang dipakai oleh kedua mempelai.
Untuk mempelai laki-laki rangkaian bunga melati tersebut dikalungkan pada lehernya, dan untuk memperlai wanita digantungkan pada sanggulnya. Perlu diketahui pakaian adat jawa timur banyak memiliki kesamaan dengan pakaian adat jawa tengah. Disebabkan pengaruh yang diberikan oleh masyarakat jawa tengah.
Meskipun sebagian besar memiliki kesamaan dengan kebudayaan jawa tengah, namun ada beberapa perbedaan yang mencolok. Perbedaan yang mencolok kedua daerah ini adalah pemakaian odheng, arloji rantai dan tongkat untuk pakaian adat jawa timur. Selain itu juga arti atau makna dari kedua kedua kebudayaan daerah tersebut


2. Baju Pesaan
Nama pakaian adat yang berasal dari suku Madura adalah baju pesaan. Sebenarnya baju ini adalah sebuah baju sederhana yang dipakai untuk kegiatan sehari-hari oleh suku Madura. Entah untuk melaut, untuk bekerja bahkan sampai menghadiri upacara adat mereka menggunakan baju ini.

Pada umumnya baju ini di gunakan untuk semua kalangan, mulai dari pria, wanita, anak-anak sampai orang tua. Baju ini berwarna hitam dan berukuran longgar pada semua bagiannya. Dengan dalaman berupa kaos belang berwarna hitam putih atau merah putih.
Pakaian adat ini dikenankan bersamaan dengan celana gomboran. Atau celana yang berwarna hitam dan memiliki panjang antara lutut sampai mata kaki, tidak ada ukuran pasti untuk menentukan panjang celana gomboran. Hanya menyesuaikan ukuran kaki penggunanya saja.
Penggunaan baju ini juga dilengkapi dengan odheng atau penutup kepala berupa balutan kain pada kepala. Dan juga mengenakan satung kotak-kotak, trompa atau alas kaki dan membawa senjata adat yaitu clurit. Longgarnya baju ini memiliki sebuah arti, bahwa suku Madura merupakan suku yang menghargai kebebasan.
Selain itu, kaos belang yang dikenanakan memiliki arti bahwa suku Madura adalah masyarakat yang tegas, pemberani dan memiliki mental pejuang. Bisa kita lihat fakta yang terjadi saat ini. Bahwa suku Madura adalah salah satu suku yang disegani oleh kebanyakan penduduk Indonesia, salah faktornya adalah keberaniannya.

Sama seperti pakaian yang dikenakan oleh pria, pakaian adat untuk perempuan juga memiliki desain yang sederhana. Nama pakaian adat yang dikenakan perempuan bernama kebaya tanpa kutu baru atau kebaya rancongan. Warna pakaian ini menerawang sehingga membuat perempuan Madura tampak molek.



3. Baju Cak dan Baju Ning
Pakaian cak adalah pakaian adat jawa timur yang berasal dari kota Surabaya. Pada umumnya pakaian adat cak hanya dikenakan oleh kaum laki-laki saja.  Pakaian ini merupakan perpaduan antara beskap atau jas sebagai atasannya dan jarik sebagai bawahannya.Untuk melestarikan pakaian adat cak dan ning, kota Surabaya setiap tahun mengadakan sebuah acara. Sebuah acara pemilihan seorang bujang dan gadis yang dikenal dengan kontes cak dan ning. Dalam acara ini para bujang dan gadis mengenakan pakaian adat cak dan ning untuk dinilai para juri.

Selain untuk melestarikan kebudayaan yang ada di jawa timur. Acara ini juga bertujuan untuk mengenalkan budaya Indonesia (khususnya jawa timur) kepada generasi muda saat ini. Agar generasi muda juga merasa memiliki dengan kebudayaan Indonesia in
Selain itu untuk penggunaan pakaian adat cak dilengkapi dengan beberapa aksesoris untuk hiasan. Seperti halnya kuku macan sebagai hiasan yang diletakkan pada bagian saku beskap. Selain itu juga memakai sarung tangan berwarna merah dan terompah sebagai alas kaki.
Sedangkan pakaian adat ning adalah pakaian adat yang hanya dikenakan oleh kaum wanita. Pakaian ini berupa kebaya sebagai atasan dan jarik sebagai bawahannya. Karena dikenakan oleh kaum parempuan, pakaian adat ning dilengkapi dengan kerudung renda.
Sama seperti pakaian adat cak, pakaian adat ning juga dilengkapi dengan beberapa aksesoris untuk memperindah penggunanya. Seperti halnya pemakaian anting, selendang, selop dan gelang. Meski pakaian ini memiliki desain jaman dulu, namun pakaian ini masih digunakan  untuk acara-acara besar di kediaman walikota atau balai kota.
































 


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar