Senin, 27 Januari 2020

Pakaian adat Lampung



PAKAIAN ADAT LAMPUNG

Pakaian adat lampung bernama Tulang Bawag, Kendati mempunyai penduduk dari suku yang heterogen, kebudayaan masyarakat asli Lampung sendiri masih dilestarikan hingga masa kini. Salah satu warisan budaya tersebut yang saat ini masih dapat kita lihat yakni Pakaian adat Lampung.
Pakaian adat lampung adalah warisan dari budaya Lampung yang sangat khas dan mempunyai nilai seni sangat tinggi. Pakaian adat ini biasa digunakan untuk acara nikahan, Tari sebagai simbol penghormatan budaya lampung.




PAKAIAN ADAT LAMPUNG DAERAH PESISIR

Di PrOvinsi lampung sendiri pakaian adat Lampung terbagi menjadi dua adat, yakni Pakaian adat Lampung Saibatin dan Pakaian Adat Lampung Pepadun. Pakaian tradisional Lampung Jika dicermati dengan seksama terdapat perbedaan pakaian adat pepadun dan saibatin.
Namun, pada dasarnya masih terdapat kemiripan yakni menggunakan kain tapis yang dihiasi dengan logam kuningan yang memperindah dan membuatnya terkesan mewah.
Pakaian adat lampung ini sampai sekarang masih diwariskan dan banyak digunakan pada acara penikahan (sebagai baju pengantin)  dan kadang juga digunkan dalam pertunjukan seni tar daerah lampung, seperti Tari Bedana dan Tari Sembah.
Suku Saibatan adalah suku di provinsi lampung yang mendami daerah pesisir lampung yang membentang luas dari timur, selatang hingga barat, Wilayah pesebaran suku Saibatan (pesisir) mencakup Lampung timur, Bandar Lampung, Lampung Selatan, Pesawaran, Tanggamus, Serta Lampung Barat.
Suku Sibatin atau suku peminggir penganut sistem kekerabatan partileneal atau mengikuti garis keturunan dari ayah. Walau demikian, Suku Saibatin mempunyai keunikan tersendiri dalam hal tatanan masyarakat dan tradisi.
Kata “Saibatan” yang berarti satu batin atau mempunyai satu junjungan. Hal ini sesuai dengan tatanan sosial di dalam suku Saibatan, hanya  terdapat satu pemimpin/raja adat dalam setiap generasi kepemimpinan.
Mengenai budaya dari suku saibatan sendiri cenderung bersifat aristokratis. sebab kedudukan adat hanya bisa diwariskan melalui garis keturunan saja. Berbeda dengan suku pepadu, tak ada upacara tertentu yang bisa mengubah status seseorang di dalam masyarakat.
Ciri yang dari suku Suku saibatan bisa dilihat dari perangkat yang dipakai dalam ritual adat. Salah satunya yaitu berbentuk siger (sigekh) atau mahkota pengantin suku Saibatin yang mempunyai 7 lekuk/pucuk (sigokh lekuk pitu).
Tujuh pucuk ini melambangkan 7 adog, adalah suttan, raja jukuan/depati,radin, batin, minak, mas dan kimas. Selain itu, terdapat juga yang dinamakan awan gemisir (awan gemisikh) yang perkirakan digunakan sebagai bagian dari budaya arak-arakan adat, diantaranya seperti acara pernikahan.





PAKAIAN ADAT LAMPUNG LAKI-LAKI BESERTA KETERANGANNYA


Baju/pakaian adat laki-laki suku Lampung umumnya terkesan sederhana, yakni berupa lengan panjang berwarna putih, celana panjang hitam. sarung tumpal, sesapuran dan khika akhir.
Mengenai Sarung Tumpal yakni kain saung khas dari Lampung yang ditenun dengan menggunakan benang emas. Sarung ini dipakai di luar celana, panjangnya mulai dari lutut hingga pinggang.
Setelah sarung, adalah khikat akhir atau selendang bujur sangkar dikenakan dengan melingkarkakan ke pundak menutupi bahu.
Baju adat untuk pengantin laki-laki suku Lampung dilengkapi dengan beragam aksesoris, pernik perhiasan. Setidaknya terdapat delapan perhiasan yang umumnya dikenakan oleh pengantin laki-laki.
Pernik perhiasan tersebut diantaranya seperti kopiah emas berujim perhiasan leher berupa kalung, perhiasan pinggang, perhiasan dada, serta perhiasan lengan. Supaya lebih jelas mengenai perhisan tersebu, berikut kami berikan keterangannya :




































































Tidak ada komentar:

Posting Komentar