Senin, 27 Januari 2020

Pakaian Adat Riau



1. Pakaian Keseharian Untuk Anak-anak

Pakaian adat Riau tidak hanya difungsikan untuk acara-acara tertentu. Tetapi beberapa dari pakaian adat tersebut difungsikan sebagai pakaian keseharian, salah satunya adalah pakaian keseharian untuk anak-anak.
Pakaian keseharian anak-anak yang digunakan dibagi menjadi 2 macam, yakni pakaian untuk anak laki-laki dan pakaian untuk anak perempuan. Untuk pakaian anak laki-laki dalam adat istiadat masyarakat Riau disebut dengan Baju Monyet. Pakaian ini dipadukan dengan jenis celana panjang yang tanggung, serta lengkap dengan kopyah atau kain berbentuk segi empat sebagai penutup kepala.
Sementara untuk pakaian keseharian anak perempuan disebut dengan baju kurung dengan motif bunga-bunga. Pakaian ini dipadukan dengan rok yang lebar dengan jilbab atau kerudung. Pakaian keseharian masyarakat Riau ini biasa digunakan untuk mengaji atau untuk menuntut ilmu.

2. Pakaian Keseharian Untuk Dewasa

Bagi masyarakat Riau berusia dewasa, mereka mengenakan pakaian khas dan juga sangat erat dengan nilai-nilai agama dan budaya. Untuk laki-laki melayu, mereka menggunakan pakaian yang dinamakan Baju Kurung Cekak Musang. Yakni, baju seperti busana muslim yang dipadukan dengan celana panjang yang longgar. Baju ini dipakai bersamaan dengan sarung dan kopyah.
Untuk perempuan melayu, mereka dapat mengenakan 3 jenis pakaian yang berbeda, yakni Baju Kebaya Pendek, Baju Kurung Laboh, dan Baju Kurung Tulang Belut. Baju-baju yang berbeda tersebut digunakan bersamaan dengan kain selendang yang difungsikan sebagai penutup kepala. Selain itu, baju perempuan tersebut dapat dipadukan dengan jilbab atau kerudung.

3. Pakaian Keseharian Untuk Orang Tua

Selain pakaian keseharian untuk anak-anak orang dewasa, juga ada pakaian keseharian untuk orang tua. Laki-laki yang sudah berumur panjang atau setengah baya, mereka menggunakan pakaian yang dinamakan Baju Kurung Cekak Musang atau Baju Kurung Teluk Belanga yang dapat dibuat dari kain lejo atau kain katun. Baju Kurung Teluk Belanga tidak jauh berbeda dengan Baju Kurung Cekak Musang yang bernuansa agamis.
Dan untuk perempuan yang sudah berumur tua, mereka menggunakan Baju Kurung Teluk Belanga, Baju Kebaya Pendek, dan Kebaya Laboh yang lengkap beserta selendang yang difungsikan sebagai kerudung. Kaum-kaum wanita biasanya juga memadukannya dengan jilbab atau kerudung asli.

4. Pakaian Adat Resmi

Di masa lalu, pakaian adat resmi Riau hanya dipakai ketika melakukan pertemuan/kunjungan resmi dengan kerajaan. Namun pada zaman sekarang, pakaian tersebut lebih sering dipakai pada acara resmi kepemerintahan.
Bagi kaum laki-laki, pakaian adat resminya adalah Baju Kurung Cekak Musang yang dikombinasikan lengkap dengan kopyah beserta sarung. Baju Kurung Cekak Musang tersebut dibuat dari bahan-bahan kain berkualitas tinggi, seperti kain satin atau kain sutra.
Sementara bagi kaum perempuan, pakaian adat resminya adalah Kebaya Laboh. Pakaian ini berbahan dasar kain tenun khas yang dibuat oleh masyarakat di beberapa daerah Riau, seperti Indragini, Siak, Trengganu, dan masyarakat lainnya.
Kebaya yang dipakai oleh gadis/wanita perawan didesain dengan panjangnya mencapai 3 jari di atas lutut. Sedangkan kebaya yang dipakai oleh wanita setengah baya yakni didesain dengan panjangnya hingga mencapai 3 jari di bawah lutut.

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar